Bank Bantul

Bank Bantul Gelar Sosialisasi Antisipasi Penipuan

Maraknya kasus penipuan atau fraud di sektor perbankan mendorong PT BPR Bank Bantul untuk menggelar sosialisasi bertajuk ‘Membangun Budaya Anti-Fraud’ pada Selasa (6/2) di Aula PT BPR Bank Bantul. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan ancaman fraud serta memberikan pemahaman mengenai langkah-langkah pencegahannya.

Acara ini dibuka oleh Komisaris Independen PT BPR Bank Bantul, Drs. Haryadi MM., yang menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap modus-modus kejahatan perbankan yang semakin berkembang.

”Kami ingin menanamkan budaya anti-fraud di lingkungan perbankan agar tidak ada celah bagi pelaku kejahatan untuk bertindak,” ujarnya.

Direktur Utama PT BPR Bank Bantul, Bambang Suryo Wibowo SE., dalam sambutannya menyoroti meningkatnya kasus fraud yang melibatkan institusi keuangan.

”Sebagai BUMD milik Kabupaten Bantul yang terus berkembang, Bank Bantul memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan edukasi kepada nasabah dan karyawan agar lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan,” ungkapnya.

Dalam sosialisasi ini, sejumlah narasumber dihadirkan untuk memberikan wawasan lebih mendalam mengenai aspek hukum dan strategi pencegahan fraud. Kepala Kejaksaan Negeri Bantul, Farhan, SH., MH., menyampaikan materi terkait tindak pidana korupsi di sektor perbankan.

”Kasus korupsi yang melibatkan perbankan sering kali terjadi akibat lemahnya sistem pengawasan. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara pihak bank dan penegak hukum untuk memperkuat pencegahan,” katanya.

Sementara itu, Muchamad Rosyidin, SH., MH., selaku Kasidatun Kejari Bantul menjelaskan pentingnya pemahaman hukum dalam dunia perbankan.

” Banyak kasus fraud terjadi karena kurangnya pengetahuan mengenai aspek hukum yang berlaku. Dengan pemahaman yang baik, kita dapat menghindari potensi pelanggaran hukum yang merugikan,” paparnya.

Narasumber lainnya, Drs. Fauzan Mu’arifin, Kabag Perekonomian, Pembangunan, dan SDA Bantul, menekankan perlunya peningkatan keamanan sistem perbankan.

”Keamanan transaksi dan sistem pengawasan harus terus diperkuat agar tidak ada celah bagi pelaku kejahatan untuk memanfaatkan kelemahan yang ada,” katanya.

Sosialisasi ini mendapat respons positif dari peserta yang terdiri dari jajaran manajemen, karyawan, serta perwakilan nasabah Bank Bantul. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan sistem perbankan yang lebih aman dan terpercaya.